KhususPGI, Rudi S Kamri, mengatakan, adalah mengurus kehidupan umat beragama Kristen di seluruh Indonesia, bukan terjebak ke dalam permasalahan politik praktis setelah kondisi di KPK, sekarang dipolitisasi. “Apa hubungannya PGI dan masalah internal di KPK?
SEMARANGKU- Berikut ini profil dan biodata Ragil Mahardika mulai agama, umur dan akun medsos. Baca profil Ragil Mahardika baik agama, umur dan akun medsos yang sekarang ini viral dan menjadi perbincangan kalangan netizen Indonesia. Adapun biodata Ragil Mahardika sudah bisa baca melalui artikel ini sosok pria yang berasal dari Medan tersebut..
MenurutAl-Quran daging kurban itu hanya dapat diberikan kepada orang yang fakir, miskin dan yang tidak mampu. Tetapi, apa jadinya jika daging kurban diberikan ke orang yang non-muslim? Dalam pembagian zakat ada nash Al-Quran yang menetapkan delapan Ashnaf Mustahiq (golongan yang berhak menerima zakat). “Perhatikan makna ayat” katanya dan
Usaipindah agama, ia juga memutuskan untuk mengenakan hijab dan menghapus semua tato yang ada di tubuhnya. Seksolog soal Pelecehan Istri Irjen Sambo hingga Profil Rudi Kamri Ragam 29 Jul 2022. Berita terkait istri Irjen Sambo mendominasi berita terpopuler di Kanal News VIVA, Kamis, 28 Juli 2022. Noe Letto Putuskan Pindah Agama Hingga Jedar
MediaTulungagung – Berikut profil dan biodata Hannah Delisha, aktris cantik Singapura yang debut di drama ‘Bukan Kahwin Paksa’, IG, Agama. Pemeran utama wanita dalam drama Malaysia yang berjudul ‘Bukan Kahwin Paksa’, Hannah Delisha kini tengah menjadi sorotan publik.. Tak hanya tenar di Malaysia dan Singapura, dirinya kini juga masuk dalam jajaran
Berhadapan keluarga JK, Ferdinand Hutahaean dan Rudi S Kamri siap mendekam di penjara,” kata Aktivis politik Rahman Simatupang dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (3/12/2020). Menurut Rahman, Ferdinand Hutahaean dan Rudi S Kamri sedang mencari perlindungan orang-orang Istana agar lolos dari jerat hukum.
8iZ67. - Entah setan apa yang ada di otak Abdul Somad sehingga dia begitu mudah menghina dan menista keyakinan orang lain... - Entah setan apa yang ada di otak Abdul Somad sehingga dia begitu mudah menghina dan menista keyakinan orang lain. Dan entah bagaimana dia menerjemahkan makna yang terkandung di dalam potongan Surat Al-Kafirun, “Lakum Dii Nukum Wa Liya Diin” - bagimu agamamu dan untukku agamaku, saat kotbahnya tanpa rem sering membuat ujaran yang menyakitkan hati pemeluk agama lain. Dari video yang banyak beredar, dengan gaya cengengesan kita saksikan Abdul Somad begitu jahat menghina akidah umat Kristiani tanpa empati. Sangat keterlaluan dan biadab. Kalau kita jujur, harus diakui apa yang dilakukan oleh Abdul Somad adalah penistaan agama yang sesungguhnya. Dan berdasarkan rekam jejak elektronik, apa yang dilakukan Somad kali ini bukan yang pertama. Beberapa kali dia melakukan ujaran yang menghinakan akidah dan keyakinan agama lain. Dan penghinaan yang dilakukan Somad terhadap akidah Kristiani kali ini sangat keterlaluan dan jauh memenuhi syarat penistaan agama dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh Ahok. Kalau Ahok yang hanya kepleset lidah, tapi Somad dengan sengaja di muka umum telah melakukan penghinaan terhadap akidah dan keyakinan umat Kristiani. Dan saya sangat bisa mengerti dan sangat mendukung kalau ada beberapa elemen umat Kristiani yang melaporkan hal ini kepada aparat penegak hukum. Dan saya berharap aparat kepolisian secara profesional dan obyektif segera memproses laporan tersebut. Karena bagi saya Somad layak dan pantas untuk dihukum berat agar menjadi pembelajaran bagi dia pribadi dan pendakwah agama yang lain. Saya tidak bisa membayangkan andai ujaran senada dengan nyinyiran Somad dilakukan oleh pemeluk agama non muslim yang menghina ajaran dan akidah Islam. Pasti akan menimbulkan gelombang demonstrasi berjilid- jilid bertajuk nomer togel. Dan dari kelakuan kurang patut yang dilakukan Somad, seharusnya umat Islam belajar dari saudara- saudara kita umat Non Muslim yang mampu menahan diri untuk tidak bereaksi berlebihan atas hinaan yang dilakukan Somad. Sebagai umat muslim, saya malu dengan apa yang dilakukan oleh Somad. Seharusnya kita semua mampu menahan diri untuk tidak begitu mudah mengusik keyakinan dan akidah agama lain yang tidak kita imani. Semua agama yang diakui oleh negara berhak tumbuh dan berkembang tanpa perlakuan diskriminatif. Dalam konstitusi UUD 1945 jelas disebutkan bahwa negara menjamin kemerdekaan bagi semua warga negara Indonesia untuk menganut keyakinan agama masing-masing tanpa harus diusik dan diperhinakan. Jadi apa yang dilakukan oleh Somad jelas melawan konstitusi negara. Ujaran penghinaan yang dilakukan Somad berpotensi memecah belah persatuan rakyat Indonesia. Negara harus hadir melindungi warganya dari hinaan oleh orang rasis seperti Somad. Tidak boleh ada pembiaran. Dan saya berharap aparat penegak hukum negara pro aktif melakukan tindakan tegas kepada tindakan penistaan agama seperti yang telah dilakukan oleh Somad secara terang benderang di muka umum. Kalau tidak, akan ada kesan diskriminasi bagi pemeluk agama lain yang bukan Islam. Kepada umat Kristiani yang tercinta, Saya pribadi mohon maaf atas apa yang dilakukan oleh Abdul Somad. Namun yakinlah apa yang dilakukan Somad BUKAN sikap yang sebenarnya dari mayoritas umat Islam di Indonesia. Semoga ajaran kasih yang Anda tekuni, bisa menjadi bekal untuk memaknai kejadian ini dengan hati yang dingin dan keluasan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Salam kasih dan peluk sayang penuh maaf dari sesama warga negara Indonesia yang cinta keberagaman 🙏🙏❤️❤️ 17 Agustus 2019 Sumber Dikutip Dari Akun Fb Rudi S Kamri
JAKARTA – Pegiat medsos Rudi S. Kamri tidak terima atas pembebasan salah satu dosen ’mabuk agama’ yang serukan people power, Rudi dalam akun facebooknya menyatakan bahwa “Harga Nyawa Rakyat, jika people power tidak dapat dielak; 1 orang rakyat ditembak oleh polisi harus dibayar dengan 10 orang polisi dibunuh mati menggunakan pisau dapur, golok, linggis, kapak, kunci roda mobil, siraman tiner berapi dan keluarga mereka.” Baca Polisi Gerebek 2 Tempat Pembuat Hoaks Server KPU Ujaran di atas adalah salah satu postingan yang dilakukan oleh seorang doktor mabuk agama bernama SOLATUN DULAH SAYUTI. Manusia biadab yang tinggal di daerah Margahayu Bandung ini tercatat pernah menjadi Dosen Pasca Sarjana Universitas Pasundan Bandung. Dan konon saat ini dia mengajar di Universitas Bina Darma Palembang. Postingan lainnya pun tidak kalah biadabnya. Rekam jejak SOLATUN di media sosial yang menghujat Pemerintah, menciptakan HOAX, menghina Presiden panjang merentang tak terhitung. Bahkan orang sakit jiwa ini pernah membuat HOAX tentang Bom Surabaya yang dikatakan hanya rekayasa aparat keamanan dan Pemerintah. Tapi mengapa orang gila ini tidak ditangkap? Mengapa Himma Dewiyana dosen perempuan di USU ditangkap dan diadili tapi manusia berhati setan yang bernama SOLATUN ini dibiarkan? Entahlah. Baca Buya Syafii Ujaran Kebencian dan Hoaks di Medsos Sangat Menjijikan Saya tidak bisa membayangkan, kerusakan sosial yang ditimbulkan oleh ulah SOLATUN ini. Berapa orang otak kaum pekok yang terpapar ujaran kebencian dan ujaran kebohongan yang dibuat SOLATUN ini. Dan lebih mengherankan lagi saat SOLATUN sudah ditangkap aparat Polda Jawa Barat, kemudian diperiksa tapi mengapa tidak langsung ditahan tapi justru dibebaskan. Mengapa drama ditangkap, diperiksa dan kemudian dilepas terulang lagi? Jujur saya tidak mengerti apa pertimbangan obyektif dari Penyidik Polda Jabar yang serta merta melepaskan penjahat sosial masyarakat ini. Masihkah mau percaya dengan mulut busuk seorang SOLATUN? Menurut saya orang itu layak membusuk di Penjara. Kami rakyat waras ini sudah sangat terganggu dengan ujaran kebencian dan narasi kebohongan dari orang-orang seperti Amien Rais, Eggy Sudjana, Kivlan Zein, Permadi dan SOLATUN ini. Mengapa mereka dibiarkan bebas merdeka dan mulai menghasut rakyat lagi? Mengapa? Baca Satu lagi Polisi Bekuk Pelaku Ujaran Kebencian Bernada Sara di Riau Dan mengapa pula orang dengan kualitas seperti SOLATUN yang pekerjaannya setiap hari berkicau menghina dan melecehkan Presiden Jokowi sambil memprovokasi massa dengan ujaran kebencian dan kebohongan ini masih bisa lolos menjadi Caleg DPR RI dari Partai Bulan Bintang PBB. Apa penjelasanmu Yusril Ihza Mahendra? Untung saja dia gagal. Saya tidak bisa membayangkan kalau orang seperti SOLATUN bisa menjadi anggota DPR RI. Duuuh…. Maaf tulisan ini saya buat sebelum sholat subuh. Jadi saya masih bisa menari-nari sambil melepaskan emosi. Tapi masih bisa terukur dan terkendali. Siapa yang tidak marah simbol negara dihinakan seperti ini ? Siapa yang tidak emosi aparat negara dihinakan seperti ini? Maaf saya tidak terima. Anda? Hukum SOLATUN seberat-beratnya!. ARN
agama rudi s kamri